Minggu, 04 April 2021

Manusia itu Kompleks

 

Halo, kali ini aku ingin mencoba menulis apa yang aku rasakan.

Kata orang, salah satu agar bisa membuat perasaan yang berkecamuk menjadi sedikit lega adalah dengan menuliskannya pada seuah kertas, atau yah di zaman serba canggih ini diketik saja di komputer. Yah pokoknya ditulis saja, daripada dipendam sendiri.

 

Jujur saja, entah segala sesuatu menjadi lebih sulit atau memang diriku saja yang sedang sensitif?

Manusia memang sangat kompleks. Suatu saat kau merasa sangat senang sekali, namun di saat yang sama –atau beberapa saat kemudian kau dapat menjadi begitu sedih, atau bahkan dalam suatu keadaan kau tak dapat merasakan apapun. Hanya merasa hampa. 

Cinta dan Rahasia

 


Suatu ketika saat aku masih SMA, ayahku berkata “Kamu ada oang yang disuka ngga?” . Aku diam sejenak, menurutku pertanyaan itu random sekali, lalu kujawab “Ga ada tuh”, karena memang saat itu memang belum ada orang yang aku suka. Namun itu tidak berarti aku belum pernah menyukai seseorang. Dulu ketika aku SD kelas 6, aku menyukai teman sekelasku. Saat itu mungkin aku masih sangat polos, yang kutahu aku merasa senang bila berada dekat dengannya. Kadang ada orang yang tidak menyukai sifatnya, namun menurutku tidak begitu. Lalu tiba saatnya waktu kelulusan dan itu berarti aku tak lagi bertemu dengannya. Dalam suatu kesempatan ketika ada reunian kecil-kecilan setahun kemudian, aku sempat memberi hadiah padanya. Kau tau apa hadiahnya? Itu adalah mainan kesukaanku. HAHA. Lucu sekali bila mengingatnya. Alih alih berusaha romantis, malah terkesan lucu dan kenakan-kanakan –ya itu karena aku masih kecil.

Senin, 11 Januari 2021

2020

 

Halo, saya kembali lagi menulis blog ini. Ternyata sudah 4 tahun saya tidak mengisi blog ini, dan selama itu juga saya jarang –bahkan hampir tidak pernah menulis sesuatu, entah itu cerita, pengalaman, bahkan fan fiction. Semalam saya membuka hardisk eksternal dan melihat-lihat isi didalamnya. Ternyata draft bahan untuk blog maupun lomba menulis masih ada disana. Tulisan tersebut dibuat saat saya masih SMA dan di tahun awal kuliah. Terkadang saya jadi rindu rasanya menulis sesuatu, menulis apa saja tanpa terbebani apapun. Jadi saya akan coba menulis apa yang saya rasakan belakangan ini.

Tahun 2020 mungkin adalah tahun yang cukup berat bagi kita semua. Wabah pandemi ini tiba tiba saja meradang ke seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia –yang dulu sempat dengan PD-nya kita merasa jadi ras paling kuat karena belum ada 1 kasus pun yang muncul.... sampai bulan Maret 2020 lalu perlahan-lahan mulai banyak yang terjangkit virusnya dan kita semua ketar-ketir untuk isolasi. Saat itu jalanan sepi sekali, hanya sedikit toko yang buka, bahkan restoran pun hampir semuanya tutup. Dalam hati aku berpikir, “Mungkin ini yang terjadi kalo film menjadi kisah nyata” . Karena semenakutkan itu, kita dihadapkan kondisi yang belum pernah kita hadapi sebelumnya. Ketakutan akan terjangkit wabah menjadi mimpi buruk kita semua. 

 

Jumat, 19 Agustus 2016

Friend Forever

            Pussy, apa kabar? Aku harap kamu baik baik saja, dimana pun kamu berada...
            Pussy, apa kabar? Aku harap kamu selalu ingat diriku, kapanpun kamu berada...
            Pussy, apa kabar? Aku harap kamu selalu menungguku di depan rumah saat ku kembali.


            Pus, kamu ingat 8 tahun yang lalu? Ketika aku dan teman temanku menemukan kamu beserta saudara – saudaramu di semak belukar? Kamu begitu mungil dan menggemaskan. Rasa ingin memilikimu muncul, begitu juga dengan rasa bersalahku apabila mengambilmu dari ibu-mu... Tapi ternyata aku lebih memilih untuk memilikimu. Dan ternyata tuhan belum menghendakinya.. Ya, kamu menghilang ketika aku kembali ke rumah setelah pulang sekolah. Haha, bodohnya aku saat itu. Bagaimanapun kamu bukan punyaku. Pikirku.

Kamis, 21 Januari 2016

PERFECT MISTAKES

Selamat malam para culcolers (?) *kok rada ga enak yah* akhirnya bisa ngeblog lagi setelah sekian lama membiarkan halaman blog ini terbengkalai sampai di hinggapi sarang laba laba. Alhamdulillah akhirnya daku mendapatkan liburan yang cukup senggang dang abut saking banyak yang pingin dilakukan tapi seketika bingung, terus memilih tidur. Zzzz
            For your information, Karena saking lamanya gue ga rajin nulis (secara harfiah) gue sempat mengalami kesusahan dalam menulis, baik itu menulis cerita maupun nulis makalah *yah ketahuan copas*. And then awal januari yang lalu gue memang berencana ke toko buku untuk sekedar cuci mata. Maklum, pas kuliah yang diliat lembaran soal dan paper tugas. Dan ketika sampai di toko buku sebuah mall di Jatinangor, gue melihat buku seorang penulis idola gue sejak dulu yang ga pernah gue tengok selama satu tahun ke belakang. Siapa lagi kalo bukan si pembenci benda busuk bernama ‘sendal’, ya gak ‘nyol’?? Hehe. Ya, dia adalah Imawan Rons ‘Onyol’, menulis 3 buku yang Best Seller di zamannya, dan kini ia menghadirkan sebuah buku yang baru gue temukan keberadaannya sekarang. PERFECT MISTAKES.

            Buku ini digarap oleh onyol dan beberapa orang hasil sayembara menulis yang dia adakan. Setelah gue baca buku ini, walaupun baru ¾ bukunya, gue baru ngerti sebenernya apa sih yang dipinginin onyol ini dalam bukunya. Karena dulu gue sempat mau ikutan tapi ga terbesit satu idepun tentang tema yang di usung, alhasil yaa kesempatan ini melengos begitu saja bak angin laut. But, setelah membaca buku ini juga sebuah ide menulis dengan tema yang sama mencuat begitu saja dipikiran gue. Sebuah dosa dan penebusannya. Kullu bani Adam, qitho’un. Begitulah dalilnya, bahwa tiap anak adam pasti memiliki kesalahan, dan seseorang yang ingin dosanya diampuni harus menunaikan sebuah penebusan dosanya, meskipun getir dan tercabik. So, nikmati cerita penebusan dosa ini.

TOMO

Kau tahu apa yang paling menyedihkan dari ditinggal seseorang?
Kau ditinggalkannya karena ulahmu sendiri

“Sssstt… Ssstt.. Kana.. hei…”
“Ada apa Niko?”  aku membalas berbisik
“Kau sudah mengerjakan tugas Suko-sensei?” Niko menundukan kepalanya dan berbisik kembali
“Tentu saja sudah. Choutto, jangan jangan kau belum mengerjakannya ya?!”